Diabetes mellitus atau dikenal dengan nama penyakit kencing manis, merupakan gangguan metabolisme di dalam tubuh. Atau, bisa disebabkan keduanya. Penyakit diabetes bisa dikarenakan faktor genetik atau keturunan yang dikenal sebagai diabetes tipe I, dan diabetes tipe II yang disebabkan faktor lingkungan dan gaya hidup.
"Misalnya Anda bertubuh gemuk lalu tiba-tiba kurus, pasti merasa senang. Padahal ini indikasi awal kena diabetes melitus. Anda merasa ini menyehatkan tapi bisa jadi diabetes," ujar ahli endokrinologi dan Ketua Perkumpulan Ahli Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Prof. Ahmad Rudijanto, Sp.PD-KEMD saat ditemui di Jakarta, Rabu (19/9/2012).
Indikasi-indikasi awal tentang penyakit diabetes ini kerap tidak disadari oleh masyarakat. Akibatnya, menurut Rudijanto, pasien diabetes terlambat mendapatkan perawatan dan pengobatan.
"Keterlambatan diagnosis bisa terjadi karena kesadaran awal masyarakat tentang pre diabetes masih rendah," ungkapnya.
Rudijanto menambahkan, karena keterlambatan ini maka pasien diabetes yang datang ke dokter sudah dalam kondisi komplikasi. Adapun cara dan antisipasinya ialah dengan menelaah apakah diri sendiri masuk dalam faktor resiko penderita diabetes melitus. Faktor risiko ini adalah kegemukan, faktor gaya hidup, keturunan, ibu melahirkan bayi dengan berat 4 kilogram lebih, dan memiliki hipertensi.
"Apabila Anda masuk dalam kelompok risiko tersebut, maka mulailah mengubah gaya hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar