Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi buah, sayuran, dan daging tanpa lemak selama dua hari selama seminggu, dan lima hari sisanya bebas menyantap berbagai makanan yang disukai, ternyata bisa menurunkan berat badan hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan perempuan yang melakukan diet ketat terus-menerus.
Untuk melakukan percobaan ini, para peneliti menempatkan 115 relawan perempuan untuk menjalankan satu dari tiga diet yang diujikan. Pada diet pertama, para perempuan ini diharuskan untuk menjalankan diet dengan hanya mengonsumsi 650 kalori sehari selama dua hari dalam seminggu. Setelah menjalankan diet selama dua hari, lima hari sisanya mereka dibebaskan untuk menyantap makanan sehat yang mereka sukai. Pada lima hari sisanya, mereka juga diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan sehat yang mereka sukai.
Terakhir, pada jenis diet ketiga, para perempuan ini mengikuti diet penurunan berat badan standar (terus-menerus) dengan hanya mengonsumsi sekitar 1.500 kalori setiap harinya dan menghindari makanan berlemak serta alkohol.
Setelah tiga bulan menjalankan program diet ini, perempuan yang menjalankan program diet pertama dan kedua masing-masing mampu menurunkan berat badannya sebanyak 4 kg. Angka ini ternyata hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan perempuan dengan jenis diet ketiga yang menjalankan diet terus-menerus. Hal ini berakibat pada adanya manfaat lanjutan dan perubahan mindset otak selama dua hari berdiet ketat pada pola makan yang dianggap "normal" selama lima hari kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar