Hasil review terhadap penelitian klinis dalam 50 tahun terakhir menunjukkan adanya kaitan antara pola makan dengan munculnya jerawat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti yang mengandung gula sebaiknya dihindari.
Faktor makanan sebagai pemicu jerawat telah menjadi perdebatan selama lebih dari satu dekade. Dalam sebuah penelitian terbaru yang menganalisa studi dalam 50 tahun terakhir menemukan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan susu bukan cuma memperburuk jerawat, tapi juga dalam sebagian kasus memicu jerawat.
Penyebab produksi kelenjar minyak yang berlebihan tersebut disebabkan oleh fluktuasi hormonal. Itu sebabnya mengapa masalah jerawat 80 persen dialami remaja di usia pubertas.
Kendati jerawat tidak membahayakan, tetapi jerawat yang parah, termasuk bekasnya bisa memicu rasa rendah diri dan depresi.
Sejak abad 19 para ilmuwan telah mengaitkan pola makan dengan jerawat. Makanan yang dianggap sebagai biang keladi munculnya jerawat antara lain cokelat, gula, dan lemak.
"Pada era sekarang ini para ahli dermatologi dan ahli gizi kembali melihat kaitan antara jerawat dengan pola makan. Makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi, yakni yang dengan cepat menaikkan gula darah, dianggap memiliki efek langsung pada perburukan jerawat karena memicu fluktuasi hormon.
Makanan dengan IG tinggi bisa meningkatkan kadar hormon dalam tubuh, termasuk insulin dan merangsang produksi kelenjar minyak.
Pada tahun 2007 studi di Australia menunjukkan remaja pria yang menjalankan pola amkan rendah IG menunjukkan perbaikan signifikan pada jerawat mereka.
Susu dianggap berpengaruh pada jerawat karena kandungan hormonnya. Studi tahun 2007 yang dilakukan tim dari Universitas Harvard menunjukkan ada kaitan yang jelas antara mereka yang hobi minum susu dengan keparahan jerawat.
Yang menarik, mereka yang memilih susu rendah lemak justru memiliki jerawat lebih parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar